teologi kristen di india / jepang
TEOLOGI KRISTEN DI INDIA / JEPANG
(Teologi Kristen Vengal Chakkarai)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Perkembangan Teologi Kristen Modern
Oleh :
Rini Fatmawati (1112032100060)
PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah Kekristenan tidak bisa dipisahkan dari Sejarah gereja Kristen yang membawa ajaran agama Kristen, mengayomi penganutnya dan menjadi saksi perkembangan
pekerjaan yang telah dijalankan sepanjang dua ribu tahun, sejak abad pertama Masehi, mulai dari tanah Israel hingga ke Eropa, Amerika, dan seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sejarah gereja sangat menarik untuk
dicermati, dipengaruhi oleh tokoh-tokoh gereja yang tidak terbilang banyaknya,
dan juga menimbulkan kejadian-kejadian yang mengubah alur sejarah dunia. Tanggal-tanggal terpenting dalam sejarah gereja dan kekristenan
dapat dilihat pada sub bagian artikel ini.
Kekristenan muncul dari wilayah Levant (sekarang Palestina dan Israel) mulai pertengahan abad pertama Masehi. Asalnya
Kekristenan dimulai di kota Yerusalem dan mulai menyebar ke wilayah Timur Dekat, termasuk ke Siria, Asyur, Mesopotamia, Fenisia, Asia Minor, Yordania dan Mesir. Sekitar 15 tahun setelahnya Kekristenan mulai memasuki Eropa Selatan dan berkembang di sana. Sementara itu juga terjadi
penyebaran di Afrika Utara serta Asia Selatan dan Eropa Timur. Pada abad ke-4 Kekristenan telah dijadikan agama negara
oleh Dinasti Arsacid di Armenia pada tahun 301,
"Caucasian Iberia" (atau Republik Georgia) pada tahun 319, Kekaisaran Aksumit di Etiopia pada tahun 325, dan Kekaisaran Romawi pada tahun 380 M.
Kekristenan menjadi umum bagi seluruh Eropa pada Abad Pertengahan dan mengembang ke seluruh dunia selama Masa Eksplorasi
negara-negara Eropa dari zaman Renaissance sampai menjadi agama terbesar di
dunia. Sekarang terdapat lebih dari 2 miliar orang Kristen, yaitu sepertiga
jumlah manusia di dunia. Kekristenan terbagi menjadi Gereja Katolik Roma
dan Gereja Ortodoks Timur
pada Skisma Timur-Barat
atau Skisma Besar pada tahun 1054. Reformasi Protestan
memecah Gereja Katolik Roma menjadi berbagai denominasi Kristen.
Disini saya akan menjelaskan tokoh teolog kristen modern di India.[1]
BAB II
PEMBAHASAN
Vengal Chakkarai adalah salah seorang teolog yang cukup
terkenal dari India. Ia dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang beragama
Hindu. Oleh karena itu, ia memunyai pengetahuan yang luas dan mendalam tentang
agama Hindu.
Kemudian ia bertobat menjadi Kristen. Chakkarai tidak
pernah menduduki suatu jabatan apa pun dalam gereja. Ia tetap sebagai seorang
awam, tetapi memunyai pengetahuan yang luas dalam teologi, sama seperti Bapa
Gereja Tertulianus di Afrika Utara. Sama seperti Tertulianus pula, Chakkarai
adalah seorang ahli hukum. Untuk menambah pengetahuan teologinya, ia belajar di
Christian College, Madras, di bawah bimbingan Dr. W. Miller.
Chakkarai meninggalkan bidang hukumnya dan bekerja sebagai
redaktur sebuah majalah yang bernama "The Christian Patriot"
(Pahlawan Kristen). Lewat majalah ini, ia menuangkan pandangan-pandangan
teologianya. Tulisan-tulisannya kemudian dibukukan dan terbit dengan judul
"Jesus the Avatar" (Yesus, Awatara), 1930 dan "The Cross and
Indian Thought" (Salib dan Pikiran-Pikiran India), 1932.
Sama seperti Appasamy, Chakkarai memunyai semangat untuk
meng-India-kan kekristenan. Ia berusaha untuk memikirkan kekristenan dalam
konsep-konsep India. Ia yakin bahwa Allah telah berbicara dengan berbagai macam
cara pada waktu yang berbeda-beda melalui nabi-nabinya, resi-resi kepada
manusia. Allah telah menyatakan kehendak-Nya yang kudus kepada manusia di sini
sedikit dan di sana sedikit. Allah tidak pernah membiarkan diri-Nya tanpa
seorang saksi yang menyampaikan kehendak-Nya kepada manusia. Di India terdapat
suatu garis kesadaran nabiah sejak zaman Reg Weda hingga zaman Kabir, Nahak,
Chaitanya, dan Keshub Chander Sen. Mereka itu diutus oleh Allah kepada orang
India untuk menyatakan kehendak Allah.
Selanjutnya Chakkarai menarik kesimpulan bahwa agama Hindu
merupakan bentuk latar belakang bagi agama Kristen di India. Jikalau bagi orang
Israel, Yudaisme (Perjanjian Lama) merupakan latar belakang untuk agama
Kristen, maka demikianlah juga agama Hindu bagi orang India. Dengan demikian,
Perjanjian Lama tidak memunyai arti bagi orang Kristen India. Bagi orang
Kristen India, kedudukan Perjanjian Lama diganti oleh agama Hindu. Jika kita
mau mengerti dengan tepat akan Yesus Kristus, haruslah menjelaskannya melalui
agama Hindu dan Perjanjian Baru saja. Agama Kristen dipandangnya sebagai
pemenuhan dari agama Hindu. Agama Hindu dipandang sebagai suatu
"preparatio evangelica".
Kemudian Chakkarai mengutarakan pendapatnya bahwa sekalipun
agama Kristen merupakan pemenuhan agama Hindu, namun tidaklah berarti bahwa
agama Hindu kurang sempurna, rendah, dan palsu. Agama Hindu sendiri dapat
menjawab permasalahan-permasalahan orang India dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
orang India. Jikalau demikian, apa sebabnya Injil diberitakan lagi kepada orang
Hindu? Jawaban Chakkarai ialah, kita memberitakan Injil dan menobatkan orang
Hindu kepada agama Kristen bukan karena agama Hindu itu kurang sempurna atau
palsu, tetapi karena Kristus yang ada di dalam agama Kristen. Orang Hindu yang
beralih kepada agama Kristen bukanlah beralih dari agama palsu kepada agama
yang benar. Orang Hindu menjadi Kristen karena Allah memilih mereka dan
panggilan Allah kepada mereka didengar dan ditaati. Dengan demikian bagi
Chakkarai, agama Hindu tetap berlaku sebagai agama yang benar.
Dalam bukunya, "Jesus the Avatar" (Yesus,
Awatar), Chakkarai menguraikan pandangannya mengenai oknum Yesus Kristus.
Menurutnya Yesus Kristus adalah satu-satunya Awatara yang benar dan hanya Dia.
Yesus sungguh-sungguh seorang manusia, tetapi manusia yang unik. Keunikan-Nya
terletak pada kehidupan doa-Nya dan ketidakberdosaan-Nya. Kehidupan doa-Nya
melebihi nabi-nabi dan resi-resi serta para yogi di India.
Namun, Yesus Kristus juga adalah sungguh-sungguh Allah.
Keilahian Yesus memiliki keunikannya pula, yaitu terletak pada kebangkitan-Nya
dari antara orang mati dan berdiamnya Yesus Kristus yang bangkit itu dalam hati
orang percaya.
Teologi Chakkarai bersifat kristosentris. Kristus adalah
suatu perkara yang sangat hakiki dalam kekristenan. Agama Kristen tidak bisa dipikirkan
tanpa Kristus.
Dalam bukunya, "The Cross and India Thought",
Chakkarai menguraikan tentang arti salib dalam penebusan dosa. Di bawah
bayangan salib, dosa manusia makin kelam dan bahkan dosa makin nampak lebih
mengerikan. Perenungan akan salib akan menghasilkan perasaan penyesalan yang
dalam dan menyebabkan mengalirnya air mata pertobatan. Untuk mengungkapkan arti
dosa, Chakkarai memakai kata "maya" dan "sat asat".
Chakkarai memiliki sikap yang sangat positif terhadap agama
Hindu sehingga daya kritisnya hilang. Perlu dicamkan dengan sungguh-sungguh
bahwa Yesus Kristus hanya dapat dimengerti secara tepat dengan tidak membuang
Perjanjian Lama. Perjanjian Lama menubuatkan kedatangan Mesias, yaitu Yesus
Kristus. Perjanjian Baru hanya dapat dipahami secara tepat dengan memakai
Perjanjian Lama.[2]
BAB III
KESIMPULAN
Vengal Chakkarai adalah seorang teolog dari India. Ia lahir pada tahun 1880 di Madras dari keluarga Hindu. Ia mengikuti pendidikan Kristen pertama kali di sebuah sekolah Kristen di Madras pada tahun 1897 dan lulus pada tahun 1901 dari jurusan filsafat. Ia dibaptiskan pada tahun 1903. Ia berusaha menjelaskan iman Kristiani
lewat sudut pandang Hindu. Hal ini terlihat ketika ia berusaha mencari makna dari salib bagi pengikut Kristen dengan bagaimana
memperoleh moksha. Beberapa pemahaman Chakkarai :
- Yesus adalah benar-benar manusia (sat purusa).
- Roh Kudus adalah Kristus sendiri yang terus ada dan bekerja hingga saat ini.
- Allah tidak dapat dilihat sebagai pencipta dosa.
- Manusia sendirilah yang bertanggungjawab atas dosa yang mereka lakukan. Pengetahuan mengenai Allah bukanlah sesuatu yang bersifat intelektual (jnana), melainkan sebuah pengalaman yang personal dengan Allah sendiri (anubhava). Pengetahuan ini disebut oleh Chakkarai sebagai bakti marga.
- Dosa dilihat sebagai sebuah borgol (pasa) yang mencegah jiwa manusia (pasu) untuk mencapai Tuhan.
- Esensi dosa adalah keinginan untuk mencari "misteri yang terlarang". [3]
Daftar Pustaka
A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang & Randy Petersen, 100
Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen, Immanuel, 1999
__ F.D. Wellem, M.Th., Riwayat
Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja, BPK Gunung Mulia, Jakarta
1999
https://dongants.wordpress.com/tag/injil/page/2/ di akses pada tanggal 16 desember 2014
Komentar
Posting Komentar